Sebuah Instansi Pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya warga masyarakat kecamatan Ngemplak.

Selasa, 17 Januari 2017

Kegiatan Penyuluhan DBD, Leptospirosis, Filariasis, ZIKA dan Sosialisasi STBM

Kegiatan ini dilakukan oleh petugas " Sis Nugroho dan Marsono " pada tanggal 14 Januari 2017 pada pukul 19.30 - jam 23.00 wib yang bertempat di Dukuh Gelaran 03/02 Sobokerto.

Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki resiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain. 

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Leptospira yang pathogen. Gejala leptospirosis mirip dengan penyakit infeksi lainnya seperti influensa, meningitis, hepatitis, demam dengue, demam berdarah dengue dan demam virus lainnya. Leptospirosis seringkali tidak terdiagnosis karena klinis tidaj spesifik dan sulit dilakukan konfirmasi diagnosis tanpa uji laboratorium.
Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing tersebut hidup disaluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik acut berupa demam berulang, peradangan kelenjar dan saluran getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, tangan, payudara dan alat kelamin, baik pada laki-laki maupun perempuan. Gejala klinis akut dan atau kronis pada penyakit ini dapat menurunkan derajat kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Akibatnya dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar karena penderita tidak dapat bekerja secara optimal dalam waktu yang lama (seumur hidup).
Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamukAedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah satu Program Nasional di bidang sanitasi yang bersifat lintas sektoral. Program ini telah dicanangkan pada bulan Agustus 2008 oleh Menteri Kesehatan RI. STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.

Berikut Dokumentasi Penyuluhan DBD, Leptospirosis, Filariasis, ZIKA dan Sosialisai STBM yang dilakukan oleh Petugas dari Puskesmas Ngemplak : 







Sosialisasi dan Pelatihan Penggunaan APAR pada Puskesmas Ngemplak




 Bertempat di Halaman Puskesmas Ngemplak dilaksanakan Sosialisasi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) oleh Tim dari Penyedia APAR pada Puskesmas Ngemplak. Pelatihan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini diikuti pegawai Puskesmas Ngemplak baik medis maupun non medis. Adapun tujuan dari sosialisasi tersebut yaitu untuk memberikan pemahaman kepada pegawai Puskesmas Ngemplak tentang fungsi APAR (Alat Pemadam Api Ringan), juga melatih pegawai Puskesmas Ngemplak agar mampu menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan tepat dan benar untuk menanggulangi kebakaran dalam skala kecil.
         
 Sosialisasi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini Menyampaikan informasi mengenai jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang tersedia di Puskesmas yaitu:

1.     APAR isi Powder


Selain itu juga dijelaskan mengenai ciri kondisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap pakai :
1.     Posisi masih tersegel,
2.     Ada Pen Pengaman,
3.     Pada label pengecekan APAR (tanggal pemeriksaan dan kondisi APAR) masih berfungsi,
4.     Jarum barometer tekanan harus berada pada area hijau dengan tekanan sampai 17 bar (kecuali APAR dengan media Karbon Dioxide yang tidak memiliki barometer penunjuk tekanan isi APAR)

Selanjutnya juga dijelaskan bahwa APAR (Alat Pemadam Api Ringan)  yang terdapat di Puskesmas adalah untuk memadamkan api dengan klasifikasi sumber kebakaran yaitu:
1.     Klas A : Kebakaran yang berasal dari bahan biasa padat yang mudah terbakar Contoh : kertas, kayu, plstik, karet, dll.
2.     Klas B : Kebakaran yang berasal dari bahan cair dan gas yang mudah menyala Contoh : minyak tanah, bensin, solar, thinner, LNG, LPG, dll.
3.     Klas C : Kebakaran yang berasal dari peralatan listrik (hubungan arus pendek) Contoh : generator listrik, setrika listrik, dll.

Kemudian acara terakhir yaitu praktek penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)  yang tepat dan benar dengan langkah:  
1.     Buka segel dengan cara memutar pinnya
2.     Tarik pin APAR
3.     Ambil posisi tidak melawan arah angin. Cara mengetahui arah angin, perhatikan asapnya, jangan berdiri dengan posisi menantang asap. Posisi berdiri sekitar 1,5 m- 3 meter dari api
4.     Angkat APAR, arahkan moncong selang ke arah api
5.     Semprot api dengan cara menekan tuas pada alat pemadam
Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ini juga dapat di singkat menjadi PASS yaitu:


Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)  ini adalah untuk awal mula terjadinya kebakaran/api kecil saja bukan untuk kebakaran besar.





Senin, 16 Januari 2017

Hidup Sehat dengan PROLANIS BPJS


Definisi
Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Tujuan
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.

Sasaran
Seluruh Peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan Hipertensi)
Pelaksanaan di Puskesmas Ngemplak
Kegiatan diawali dengan pemeriksaan kesehatan, yaitu pengukuran tinggi badan, berat badan, tensi tekanan darah dan pengambilan sampel darah.

Dalam kesempatan ini juga akan diberikan sedikit penjelasan tentang keguanaan pertemuan, yaitu peserta akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyakit kronis dari dokter. Tidak hanya itu, peserta juga dapat melakukan konsultasi kesehatan secara langsung serta melakukan senam lansia bersama

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang beberapa penyakit kronis, diantaranya Diabetes dan Hipertensi. Penjelasan dokter itu berhasil membuat peserta antusias untuk bertanya. Berikut beberapa pertanyaan yang di ajukan peserta beserta jawabannya

Pertanyaan
Saya memiliki penyakit kencing manis dan darah tinggi hingga penglihatan saya terasa kabur, apa obat untuk menyembuhkannya dan makanan apa saja yang tidak boleh saya makan?

Jawaban

Untuk mata kabur bisa diperiksakan terlebih dahulu di poli mata Bu, nanti akan dilihat apakah pembuluh darah masih bagus atau tidak. Kalau masih bagus, kemungkinan ibu menderita penyakit lain pada mata yaitu katarak. Untuk pemeriksaannya bisa dilakukan di desa atau di puskesmas Tamanan. Puskesmas Tamanan mempunyai dokter spesialis mata yang bisa menjadi tempat konsultasi. Ibu bisa memanfaatkan kartu BPJS untuk itu. Ibu perlu kontrol yang rutin, karena bila dikontrol dengan baik nanti harapannya penyakit kronis lainnya bisa dicegah (Jantung, Stroke, dll)
Untuk makanan yang dilarang, pendapat ini bisa berbeda antara dokter satu dengan yang lainnya. Bagi saya, ibu boleh makan makanan sehat seperti biasa asal tetap rajin kontrol dan minum obat. Untuk hipertensi, jangan makan garam-garam, kopi, santan dan jangan merokok. Puskesmas Tamanan memiliki klinik Jantung Paru Sehat yang bisa membantu perokok berhenti merokok.

Pertanyaan
Apa betul kencing manis itu penyakit keturunan? Kalau kita minum obat terus menerus apakah tidak ada efek buruk bagi tubuh?

Jawaban

Bila ada keturunan kencing manis, harus dicegah sejak dini dengan mengurangi konsumsi gula dan rajin olahraga. Gula itu tidak hanya gula pasir, namun juga gula yang ada di dalam karbohidrat seperti nasi dan tepung-tepungan. Kencing manis ada yang diturunkan, tapi ada pula yang didapatkan karena pola hidup yang tidak sehat. Diabetes tipe 2 harus diwaspadai oleh orang yang beresiko, seperti orang gemuk.
Orang dengan penyakit diabetes harus minum obat seumur hidup, dengan minum obat dan olahraga yang teratur, Insya Allah akan tetap sehat.

Obat memang berefek samping pada tubuh, tapi kalau tidak minum obat penyakit akan bertambah parah dan akan berakibat fatal. Untuk itu perlu minum obat dan menjaga pola hidup sehat.
Olahraga memiliki hitungan, cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
250-(umur) = (hasil) x 0,65  
Misalkan: 250 - 50 (th) = 200 x 0,65 = 130
130 merupakan denyut jantung minimal. Bila kita berolahraga, maka denyut jantung harus lebih dari 130 per menit, bila kurang dari itu maka olahraganya akan percuma.

Pertanyaan
Saya memiliki saudara yang mempunyai penyakit darah tinggi. Dokter menyarankan untuk mengkonsumsi garam diet, apakah itu selalu dianjurkan dan apakah itu berpengaruh terhadap penyakit darah tinggi?

Jawaban:

Garam diet bisa dibeli di apotik, tapi kalau tidak mampu membeli garam diet cukup dengan diet sehat saja dengan tidak mengkonsumsi makanan yang dilarang untuk orang dengan darah tinggi. (dr. Endang Sri Rejeki KH)

TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPLAK

Menurut data sumber daya masyarakat yang ada di Puskesmas Ngemplak pada tahun 2015 terdiri dari 11 jenis yaitu
1.                  Dokter umum                          : 2 orang
2.                  Dokter gigi                               : 2 orang
3.                  Perawat                                    : 13 orang
4.                  Bidan                                        : 20 orang
5.                  Nutrisionis                               : 1 orang
6.                  Fisioterapis                              : 0 orang
7.                  Sanitarian                                : 2 orang
8.                  Analis Laboratorium              : 1 orang
9.                  Pengelola prog.kes                  : 5 orang
10.              Pejabat struktural                  : 2 orang

11.              Staf penunjang administrasi : 9 orang

Kamis, 12 Januari 2017

Kegiatan Produk Pelayanan Puskesmas

A.  Kegiatan / Produk Layanan
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan, Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan wajib (Basic six) dan upaya kesehatan pengembangan.
PuskesmasNgemplakmelaksanakan:
1. Upaya Kuratif:
1.          Pengobatan Rawat Jalan umum
2.          Pengobatan Rawat jalan Gigi
3.          Pelayanan Rawat jalan KIA/KB
4.          Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
5.          Pelayanan Rawat Inap 24 Jam
6.          Pelayanan Persalinan 24 Jam
2.Upaya Preventif dan Promotif
3. Upaya kesehatan Penunjang
a.                Laboratorium
b.               Farmasi